Yohanes 7:1-24

Hidup yang Konsisten

20 Maret 2022
GI Purnama
Kehidupan Tuhan Yesus itu konsisten. Artinya, prinsip hidup-Nya tidak berubah-ubah. Semua tindakan-Nya dilakukan secara apa adanya, bukan akting untuk mencari popularitas. Dia menolak saat saudara-saudara-Nya menganjurkan agar Dia melakukan pencitraan dengan segera berangkat ke Yerusalem dalam rangka pesta perayaan hari raya Pondok Daun yang dirayakan di Yerusalem. Dia tahu apa yang hendak Ia lakukan dan Dia sudah memiliki perencanaan, sehingga Ia bisa menolak anjuran saudara-saudaranya dengan mengatakan, "Waktu-Ku belum tiba, ...." (7:3-6). Perlu diingat bahwa walaupun Tuhan Yesus tahu bahwa Ia akan menghadapi bahaya di Yerusalem, penolakan untuk segera berangkat ke Yerusalem itu bukan disebabkan karena Dia takut menghadapi bahaya (7:1), melainkan karena Dia sudah memiliki rencana sendiri (7:10). Setelah sampai di Yerusalem pun, Tuhan Yesus tidak bersembunyi. Dengan berani, Dia memasuki Bait Allah dan mengajar di situ. Secara terus terang, Tuhan Yesus membongkar kenyataan bahwa orang-orang Yahudi memang ingin membunuh Dia karena masalah penyembuhan di hari Sabat. Akan tetapi, mungkin saat itu Tuhan Yesus terlihat sangat berwibawa, sehingga mereka menyangkal, tidak berani berterus terang (7:19-20). Jelas bahwa tidak ada seorang pun yang akan sanggup membunuh Tuhan Yesus sebelum waktu kematian yang ditetapkan Allah tiba (7:30). Tuhan Yesus menegur orang-orang Yahudi itu karena praktik beragama mereka tidak konsisten. Bila menyembuhkan orang pada hari Sabat dilarang, mengapa mereka melaksanakan praktik Sunat pada hari Sabat (7:22-23)? Bukankah sikap semacam itu adalah sikap yang tidak konsisten atau sikap yang tidak adil (7:24)?

Bersikap konsisten itu penting, terutama bagi para pemimpin, baik bagi para pemimpin gereja, para pemimpin organisasi, maupun para pemimpin perusahaan. Sikap yang konsisten akan membuat kita berani menolak setiap tawaran yang tidak sesuai dengan prinsip hidup kita dan membuat kita tetap fokus pada pelaksanaan rencana kita. Bersikap konsisten itu tidak mudah karena manusia pada umumnya memiliki kecenderungan untuk membenarkan diri sendiri. Bila kita ingin bersikap konsisten, kita harus bersikap terbuka untuk mempertimbangkan setiap kritik dan saran yang disampaikan terhadap diri kita. Apakah kehidupan Anda sudah konsisten, khususnya dalam bersikap terhadap orang-orang di sekitar Anda?

Pokok Doa
1. Proses pengusulan Calon Sementara Penatua di masing-masing Jemaat GKY.
2. Proses Pergantian Gembala di GKY Jemaat Teluk Gong, GKY Jemaat Sunter.
Karena itu hendaklah kamu saling mengaku dosamu dan saling mendoakan, supaya kamu sembuh.
Yakobus 5: 16
www.gky.or.id | Gereja Kristus Yesus Copyright 2019. All rights Reserved. Design & Development by AQUA GENESIS Web Development & Design